Selasa, 04 April 2017

Lewat Batik, lestari Kusuma berdayakan Kaum Difabel

Lebih teliti, Hasil Karya Tak Kalah Kualitas

Merasa trenyuh dengan kondisi kaum difabel, Lestari Kusuma Dewi, 42, mencoba memberdayakan mereka. pengrajin batik tulis di Dusun Tagalsari,, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu ini pun mencoba mengajari anak-anak itu untuk bisa mandiri.

KHAWAS AUSKARNI, jember

SIANG itu, Sofyan Nugraha duduk di teras rumah milik Lestari Kusuma Dewi di Dusun Tegalsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu. Dia sedang serius menggores motif batik pada selembar kain putih yang terhampar di hadapannya.

Pekerja lainnya --sekitar sepuluh orang-- seolah tak dihiraukannya. Mungkin saking fokusnya, agar tak salah dalam membatik. Karena membatik butu ketekunan dan kecermatan.

Tekad Band-Band Indie Naikkan Pamor Musik Jember

Lewat Finger, Ramai-Ramai Bikin Album 'Awaken'

Ini bukan komunitas baru. Namun menapak usia 14 tahun, malah cenderung vakum. Eman dengan kondisi inilah Finger yang berisi kumpulan band Indie se-Jember mencetak album ke-8 sebagai momentum kebangkitan.

HADI SUMARSONO,Jember

"Ini bisa ironi. Makin lama (komunitas) ini sepertinya kok makin melempem. Musisi nggak boleh loyo. Harus penuh spirit menuangkan ide-ide seninya," cetus Mungki Krisdianto, salah satu tokoh di komunitas Finger, kemarin.

Senin, 03 April 2017

Geppsi, Inisiatif Sosialisasi Pendidikan Inklusi di Jember

Swadaya Anggota,Menyasar Sekolah Terpencil di pelosok Desa

Meski aturan hukum yang menjamin hak-hak kelompok difabel sudah diatur,pendidikan untuk anak - anak berkebutuhan khusus kurang optimal.Sekelompok dosen berinisiatif untuk membantu pelaksanaan pendidikan inklusi.Mereka memulai dari pelosok desa.

ADI FAIZIN,Jember

Sejak 3 Desember 2016,Jember telah memiliki perda Disabilitas yang berusaha menyempurnakan produk hukum sejenis yang berlaku sebelumnya.Perda yang disahkan bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional itu,salah satunya mengatur tentang pelaksanaan pendidikaan Inklusi.Yakni sekolah yang menggabungkan pendidikan untuk siswa dari anak berkebutuhan khusus(ABK)dengan siswa reguler.

Pasar Malam, Komunitas Penulis Pemula Mahasiswa Fisip Unej

Rutin Evaluasi Tulisan Sambil Nongkrong di Warung Kopi

Mahasiswa harus mampu menunjukkan kemampuan intelektualitasnya. Salah satunya dengan tulisan. supaya budaya menulis bisa kembali bangkit, para mahasiswa di Fisip Unej membentuk komunitas Pasar malam. Seperti apa?

RULLY EFENDI, Jember

PASAR Malam. Begitu nama komunitas penulis yang digagas para mahasiswa Fisip Unej. Sengaja memilih nama Pasar Malam, supaya menyamai filosofi yang memiliki arti ramai dan beragam. Seperti harapan mereka, komunitasnya bisa menjadi rujukan para penulis pemuda di Jember.

Sabtu, 01 April 2017

Ketimbang Ngemis, Komunitas Sosial Sadarkan Gerakan Anti-Mengemis

Bantu Puluhan Warga Keterbatasan dengan Kembangkan Usaha Baru

Aksi sosial kini bukan hanya dilakukan oleh lembaga, namun juga masif dilakukan oleh netizen (julukan masyarakat pengguna media sosial internet). Seperti Ketimbang Ngemis, yang namyak masyarakat berketerbatasan untuk tidak mengemis.

RANGGA MAHARDIKA, Jember

KAFE di bawah Jembatan Mastrip kemarin tampak cukup meriah dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya. Sejumlah masyarakat utamanya anak muda tampak berkumpul dengan mengenakan seragam hitam-hitam.

Mulai Gagas Wisata Arsip


LUMAJANG - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang terus benah-benah. Jika perpustakaan akan didesain cafe baca, arsip akan mencontoh yang ada di Pemprov Jawa Timur.

Memang, banyak yang gagal paham soal arsip. Arsip yang merupakan rekaman, dokumen atau catatan otentik dari aktivitas ini sering dipandang sebelah mata. "Kabid Kearsipan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang.

Mantan Kabid di Dinas Koperasi dan UKM Lumajang ini menjelaskan, padahal arsip memiliki nilai yang tinggi dan vital. Kasus-kasus sengketa tanah misalnya. Kekalahan disebabkan oleh ketiadaan dokumen yang menjadi bukti otentik kepemilikan lahan. Jika arsip hilang, dia menegaskan bahwa aset juga bisa melayang.

Mohammad Yusuf Riski,Hampir Mati setelah Digigit King Cobra

Sekarang Dikenal sebagai Pawang Ular

Bagi sebagian orang,ular adalah hewan melata yang menakutkan.Tetapi,bagi Mohammad Yusuf Riski,ular tak ubahnya sahabat.

KHAWAS AUSKARNI,Jember

MOHAMMAD Yusuf Riski menunjukkan luka bekas gigitan ular di bahu kanannya.Sekitar Juni lalu dia hampir meregang nyawa setelah bisa ular king kobra yang menggigitnya melemahkan sistem sarafnya.

 Sesaat setelah digigit ular ,dia merasakan sesak napas yang luar biasa.Pandangan mata menjadi kabur beberapa saat kemudian.Akhirnya dia pingsan.Beberapa kawannya

Jumat, 31 Maret 2017

Pembina Pramuka Itu Panggilan Jiwa



BERBICARA soal Pramuka, menjadi hal yang membanggakan bagi Lukman Hanafi. Sebab terhitung sudah 20 tahun dia menggeluti pramuka. Yakni sejak 1997. Baginya, dapat bergelut di dunia pramuka adalah suatu pengalaman yag asyik. Sebab di dalamnya ada pembentukan karakter dan petualangan.

Sosok yang setiap harinya dinas di MTsN 2 Bondowoso itu mengatakan, pada 1997 itu dia mengenal pramuka di sekolah tempatnya mengajar saat ini. Sebab pria asal Poncogati, Curahdami itu adalah alumnus MTsN 2 Bondowoso. "Dan menjadi staf TU di almamater saya dahulu," terangnya.

Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Jember Bangun Mental Pengusaha

Sediakan Layanan Debt Free Center

 Menjadi pengusuha bukan sekadar untuk menumpuk kekayaan. Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Jember berdiri untuk membangun mental pengusaha agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Hari Setiawan, Jember

"VISINYA building character and wealth. Membangun karakter kaya," kata Hasbullah Huda, ketua IIBF Jember, kala ditanya mengenai visi berdirinya IIBF. "Mental kaya bagi pengusaha penting," sambungnya.

Koptu Hartono,Tentara Nyentrik Yang Berjiwa Seniman

Tampil Total Ketika Jadi Peran Jendral Sudirman

Seni sudah mendarah daging dalam tubuh Hartono.Setiap tampil di pentas,anggota Koramil Kaliwates ini selalu tampil total.Bahkan semua yang berbau kesenian dilakukannya,mulai dari seni tari lukis serta mengkoleksi benda-benda antik.

Kamis, 30 Maret 2017

Total di Pramuka


CERITA itu mulai dirinya duduk di sekolah dasar. Shifa Khilwiyatul Muti'ah sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pramuka. Sehingga tidak heran jika saat ini, dirinya menjadi salah satu pembina Pramuka di kampusnya.

Ahifa mengakui keberuntungannya terlahir dari orang tua mengerti akan organisasi. Dengan begitu, tidak ada hambatan untuk dirinya aktif di sebuah organisasi yang dia pilih sendiri ini.

Siti Jazirotul Jannah,Pelajar Berprestasi dari Pelosok Desa

Terancam Gagal Wakili Jember Karena Tak Punya Akte Lahir

Sayang sekali nasib Siti Jazirotul.Siswi madrasah pedesaan ini punya meraih prestasi akademik bagus.Dia berhasil mengalahkan siswa madrasah unggulan lain.Namun saat akan mewakili Jember dalam pidato bahasa Arab tingkat Provinsi,ia terancam tak bisa berangkat.

ADI FAIZIN,Radar Jember 

KETIKA salah satu anak didiknya menjadi juara satu dalam sebuah perlombaan tingkat kabupaten,sontak kebahagiaan membuncah dari segenap keluarga besar MTs Darur Ridlwan.Maklum saja,Madrasah itu baru berusia enam tahun dan berlokasi jauh di pelosok desa,yakni di Desa Suco,Kecamatan Mumbulsari itu.Lolos perlombaan hingga tingkat provinsi,juga menjadi pengalaman baru bagi madrasah terisolir itu.

Adalah Siti Jazirotul Jannah,siswi kelas VIII yang menjadi juara pertama dalam lomba pidato bahasa Arab yang dihelat Kementrian Agama Kabupaten Jember,awal Januari ini.Kemenangan siswi ini terasa istimewa karena ia berhasil mengalahkan pelajar lain dari madrasah yang lebih favorit.

 "Ini kemenangan pertama bagi sekolah kami dalam lomba akademik dan non-akademik,"tutur Imam Hambali,Kepala Mts Darur Ridlwan,saat ditemui Jawa Pos Radar Jember.

Dua Pelukis Tunarungu yang Selalu Juara


Karya Lukis Pernah Dipakai Motif Batik

Terlahir dengan keterbatasan bukan berarti tidak bisa berkarya. Dua pelajkar asal Sekolah Luar Biasa Negeri Patrang membuktikannya. Yakni meraih prestasi dalam lomba melukis.

Rabu, 29 Maret 2017

Widi Astutik,Mundur dari Jabatan Manager,Sukses Menjadi Petani Okra

Sembuhkan asam Urat Suami,Kewalahan Penuhi Permintaan

Didasari kecintaan dan Hobi bercocok tanam,Widi Astutik mulai mencoba mengembangkan budidaya tanaman okra dengan impor benih dari Amerika Latin.Resign dari manajer perusahaan,ia fokus mengembangkan usaha budidaya okra.

ADI FAIZIN,Jember

SIANG itu,Widi Astutik masih sibuk mengepak bibit dan hasil sayuran okra miliknya.Kesibukan sebagai petani perempuan ini memang berbeda dibanding lima tahun lalu.Didasari oleh kecintaan dan hobi berlalu.Didasari oleh kecintaan dan hobi bercocok tanam.Widi mulai mengenal tanaman okra sejak empat tahun lalu.

Sejak muda,Widi memang sering menanam berbagai jenis tanaman di halaman rumahnya.'Saat itu saya penasaran dengan tanaman okra yang dibudidayakan oleh sebuah perusahaan pertanian di Jember ini.Kata teman sih,tidak bisa dimakan,tapi kok sampai di impor,"ujar widi saat ditemui Jawa Pos Radar Jember di Rumahnya yang ada di Desa Rowotamtu,Kecamatan Rambipuji.

Setelah mencari informasi lewat internet,pada 2012,Widi mulai mengimpor benih okra dari Amerika Latin,lewat sebuah situs jual beli online internasional.Saat itu,ia merogoh kocek hingga Rp 250 ribu untuk mengimpor 20 benih okra.

Masyarakat Desa Sukorambi yang tak Mau Disebut Manja

Rela Patungan untuk Bangun Penerangan Lampu jalan

Membangun desa, memang semestinya menjadi tanggung jawab bersama. Bukan harus menunggu bantuan program pemerintah. Seperti yang dilakukan warga Desa Sukorambi, mereka mendirikan lampu penerangan jalan dengan swadaya.

RULLY EFENDI,Jember

Sempat disebut jalan bulakan. Melintas disepanjang jalan Dusun Krajan Desa/ Kecamatan Sukorambi, harus berhati-hati karena tanpa penerangan. Gelap dan sepi. Rumah warga pun berjauhan. Malam hari, di daerah sekitar pembibitan Perhutani itu berbahaya karena rawan.

Jangan Buang Ampas Kopi


GRACE Angelica Kurniawan, usianya masih 20 tahun. Muda dan energik. Dia pun juga merespon tagline baru kota kelahirannya itu yakni Bondowoso Republik Kopi. Bukan sebagai petani kopi atau penikmat kopi semata, dia mulai mencari tahu bahwa ampas kopi pun bisa dimanfaatkan.

Keseharian Grace memang bersentuhan dengan kopi dan kopi, maklum saja dia membantu orang tuanya di cafe t5ic-tic di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Olahraga).

Senin, 27 Maret 2017

Roudhatul Jannah,Wadah Berkumpul Ibu Muda Yang Jadi Wirausahawan

Ngerumpi untuk Bangun Jaringan dan Promosi

Berawal dari kelompok pengajian,Roudhatul Jannah berubah menjadi wadah berbagai pengalaman ibu-ibu muda yang menjadi wirausahawan.Kini juga dikembangkan ke kegiatan sosial.

NARTO,Jember

LANTUNAN suara ayat-ayat suci Alquran terdengar sayup-sayup ketika Jawa Pos Radar jember mulai masuk ke pekarangan rumah Veny Christiana di jalan Cempaka Gang IV Jember.Sejumlah ibu muda yang tergabung dalam Roudhatul Jannah(RJ)tampak sedang mengaji diruang tamu.

Setelah pengajian selesai,kegiatan tidak berhenti.Mereka ganti ngerumpi tentang bisnisnya.Para Ibu-ibu muda yang ikut pengajian itu,hampir semua memang memiliki usaha mandiri.Ada yang kebetulan jadi pemilik hotel,pengurus ikatan pemilik hotel Jember,kuliner katering,produsen frozen home made,pelaku usaha bakery,car wash,bengkel las,rumah kost dan pemborong.

Belum Move On dari Broadcasting


PENGALAMANNYA menjadi penyiar radio menjadi hal yang apling berkesan dalam kehidupan Fevitri Sulistianingsih. Sejak SMA, perempuan 29 tahun itu sering mengikuti seleksi penjaringan calon penyiar.

Meski sering kali gagal, akhirnya pada 2009 dia lolos menjadi penyiar di sebuah radio swasta di Jember. Kala itu, dia menjadi satu dari tiga penyiar newcomers yang lolos.

Ingin Jadi Polwan


CITA-cita Nadya Rizki Aulia Asyadi
adalah menjadi polisi wanita. Hal itu karena dia menganggap profesi menjadi polisi itu mengasyikkan. Utamanya ketika menjadi polisi bisa mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dia yang setiap harinya bersekolah di SMKN Prajekan itu mengatakan, keinginan untuk menjadi polisi wanita itu datang dari dirinya sendiri. Sebab menurutnya, ketika dirinya menjadi polisi, maka bisa membanggakan orang tua. "Tentunya mengangkat derajad orang tua juga ketika saya berhasil menjadi polisi wanita," terangnya.

Sabtu, 25 Maret 2017

YENNY TRIANA (OWNER X.O.X.O BOUTIQUE)

Makanan dan Baju Khusus Imlek

  TRADISI kumpul kaluarga yang biasa di gelar pada malam tahun baru Imlek juga dilakukan oleh Yenny Triana. Biasanya, pada malam tahun baru, Yenny beserta suami dan dua putra-putrinya akan berkumpul bersama keluarga besar suami di salah satu rumah kerabat mereka. Setelah itu, keesokan paginya dirinya berkunjung dan kembali berkumpul bersama keluarga besarnya.

Inilah yang menjadi makna terbesar bagi Yenny, yaitu keakraban dan kerukunan dalam keluarga besar. Setiap tahun, para anggota keluarga sama-sama membawa masakan khas Tionghoa untuk kemudian di makan bersama-sama. "Semua saudara nanti janjian, pada mau bawa apa. Saya biasanya kebagian bawa minuman dan dessert," ungkapnya.

DEASY GOZALI (DESAINER INTERIOR)

Undang Barongsai, Hibur Keluarga

TAHUN baru Imlek selalu menjadi momen yang paling tept untuk berkumpul bersama keluarga besar. Meskipun termasuk hari libur, namun sangat jarang kaum Tionghoa yang memanfaatkan hari besar tersebut dengan berlibur ke luar kota.

Salah satu kenangan yang paling diingat oleh Deasy Gozali setiap kali bersilahtuhrahmi dengan keluarga besarnya adalah pertunjukan atraksi barongssai yang diundang untuk memeriahkan suasana. Setiap tahun, keluarganya menyaksikan pertunjukan para pemain yang diundang ke rumah salah satu kerabatnya.

Irwan Sasongko (KONTRAKTOR)

KALENDER JAYA BAYA

MESKI tergolong sebagai genaris muda,Irwan sasongko tak pernah lepas dari adat tionghoa yang kental dalam kehidupan sehari-harinya.Maklum,bungsu dari tiga bersaudara ini sejak kecil selalu mengikuti berbagai aturan dan tradisi Tionghoa yang diterapkan oleh kedua orang tuanya.

Salah satu kepercayaan uang paling terkenal dalam budaya Tionghoa adalah penggunaan feng shui dalam berbagai elemen kehidupan.Di pekerjannya sehari-hari,pria dengan nama mandarin Lie Swie Bie ini juga menerapkan ilmu tersebut."Karena saya hidup di adat Tionghoa yang masih kental,bagaimana pun pasti terpengaruh,"ujarnya.

Jumat, 24 Maret 2017

Djoko Susanto

 si Gila Kerja yang Visioner

Ubah BPN Jadi Nyaman dan Transparan

PELAYANAN Kantor Badan Pertanahan Nasional(BPN) Jember mengalami perubahan signifikan tiga tahun terakhir.Sebelumnya masyarakat yang datang merasa grogi karena berhadapan birokrasi(terkesan) berbelitKini hal itu tidak ada lagi.Semua sistem dan produser pelayanan dibuat Transparan,dan bisa diakses oleh Publik secara terbuka,kapan saja.

Sebelumnya mengurus sertifikat tanah memerlukan waktu berbulan-bulan,bahkan bisa tahunan.Kini hanya dalam hitungan minggu,bahkan hari.Malah dalam kasus tertentu,seorang yang mengurus sertifikat tanah bisa menunggu hanya dalam hitungan jam.Tentu saja,jika semua persyaratan administrasi sudah dipenuhi alias lengkap sesuai ketentuan.

Kamis, 23 Maret 2017

Drs Mukair Djauhari SH MSi

Jadi teman, Guru Sekaligus Orang tua


SEMUA bisa menilai dan mengakui bahwa sosok Mukair Jauhari identik dengan Pemberdayaan (PNPM MPd). Setiap kegiatan yang berkenaan dengan PNPM MPd dipastikan dihadirinya. Terlebih ketika bulan Ramadan sekarang ini, hampir setiap kecamatan mengundangnya.

Terutama yang mengagendakan penyaluran bantuan dana sosial yang didapat dari surplus UPK dalam pengelolaan dana bergulir. Tidak hanya undangan yang diluncurkan ke Bapemas oleh BKAD, tetapi BKAD selaku pengelola program datang langsung untuk meminta persetujuan bisa dan tidaknya Mukair menghadiri acaranya.

Rabu, 22 Maret 2017

Triono Bambang Irawan, Dosen Kewirausahaan Politik Negeri Jember

Memulai Bisnis Harus Selalu Optimis

TRIONO percaya ada kekuatan besar dalam jiwa orang yang optimis. Sebab, di dalamnya ada semangat positif yang selalu mendatangkan hal yang bermanfaat. Untuk itu, setiap usaha yang dilakukan harus diyakini dengan optimis.

Selasa, 21 Maret 2017

AKBP Sabilul Alif, Kapolres dengan berjuta Inovasi

Sapa Masyarakat Dengan Berbagai Media

Kehadiran Sabilul Alif berbagai Kapolres Jember Memberikan sesuatu hal yang baru bagi Jember. Bayak sekali inovasi yang ditelurkannya dari gagasan, ide dan inovasi briliannya. Bahkan ada sejumlah inovasi yang di rasa 'aneh' dilakukan oleh seorang Kapolres, mirip kebijakan kepala daerah. Yang terakhir yakni kentongan online 'We are Ready' yang membuat masyarakat Jember bisa melaporkan kejadian di sekitarnya dengan aplikasi android di HP - nya.

RANGGA MAHARDIKA, Jember
SEBUAH video berdurasi sekitar 2 menit di media sosial youtube, terlihat jelas bagaimana kapolri yang baru ditunjuk presiden. Jendral Tito Karnavian memaparkan pemaparan pertama Tito Karnavian menjadi kapolri dengan video konfirence untuk seluruh intuisi polri di seluruh Indonesia.

Senin, 20 Maret 2017

Wasil, Tamatan SMA Sukses Taklukan Dunia Bisnis

'Pesulap' Barang Sepele Jadi Bernilai

"TIDAK harus menunggu punya pabrik kelapa sawit, kalau hanya untuk membuat minyak goreng kemasan," ujar Wasil, pengusaha yang juga pemilik minyak goreng kemasan bermerk di Jember.

Sejumlah produk mampu diciptakan pria kelahiran Pamekasan, Madura bernama Wasili Fadlan. Produknya mampu bersaing di pasar lokal hingga regional. Mulai dari kopi, penytedap rasa, minyak goreng kemasan, hingga air mineral bermerk. Dia mengakui, keberhasilannya menampilkan produknya di pasaran, tak lain karena penguatan kemasan dan memiliki merk.

Sabtu, 18 Maret 2017

Cak Londo

JADI SUTRADARA SEJAK SD


KECINTAAN Londo pada seni budaya sudah muncul sejak kecil.Dia memiliki koleksi kaset kesenian jawa,Mulai dari campursari hingga ketoprak.Ini merupakan hal yang baru

dalam keluarganya,Sebab sebelumnya ternyata tidak ada yang memiliki minat yang sama dengan londo.

Dia menceritakan Jika sejak duduk di bangku SD,anak kedua dari empat bersaudara ini kerap menampilkan bakatnya di bidang seni budaya.Bahkan,saat kelas 4 SD setiap

peringatan 17 Agustus Londo pernah menggagas sebuah pertunjukan seni."Saya yang menulis naskah,ngajari teman-teman di kampung,sampai jadi sutradara drama tiap

Agustusan,"kenangnya.

Jumat, 17 Maret 2017

Isa Mahdi

Pendatang Baru Dipercaya Pimpin Hanura

"SAYA terus ingin mengabdi kepada negeri ini, meski harus dengan cara lain," begitu pernyataan Isa Mahdi, saat ditanya alasannya pensiun dini dari kesatuan TNI AL, lantas memilih menjadi seorang politisi.

Dia mengaku sempat mendapat penolakan keluarganya, saat pamit mengundurkan diri menjadi prajurit TNI. Apalagi alasannya pensiun untuk menjadi politisi. Maklum saja, dua tahun lagi pangkat mayor di pundaknya bisa berganti Letkol. Apalagi saat pengajuan pensiunnya dia masih berumur 39 tahun.

Kamis, 16 Maret 2017

Mengenal Edy Darmawan / Go Cok Bien (Pengurus Masjid Muhammad Cheng Hoo)

BEKERJA SAMBIL BERIBADAH, RAMAIKAN KEGIATAN MASJID

 Muslim dari kalangan warga Tionghoa memang tidak begitu banyak jumlahnya di Jember. Namun, mereka cukup eksis bahkan kini memiliki masjid bernama Masjid Muhammad Cheng Hoo yang ada di kecamatan Kaliwates Jember. Berikut profil pengurusnya.

LINTANG ANIS BENA KINANTI, Jember

MENJADI mualaf dengan latar belakangnya sebagai seorang Tionghoa tidaklah mudah. Namun bagi Edy Darmawan, hal tersebut tak membuatnya gentar mendalami dan mempelajari agama Islam. Dirinya menggerakkan generasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jember untuk aktif di berbagai kegiatan di Masjid Muhammad Cheng Hoo.

Rabu, 15 Maret 2017

Qoiduddin, Santri Yang Sukses di Pialang


 

 Forex Trading Bukan cara Cepet Kaya

Dirinya Menganggap Sebagai Investasi

 MESKIPUN sudah sukses menjadin seorang pialang, namun Qoidudin masih ingin meluruskan persepsi masyarakat tentang forex trading, pialang, valuta asing dan sebagainya. "Dunia forex trading bukan cara cepat menjadi kaya. Ini yang perlu diluruskan," tegas Qoiduddun.

Qid menuturkan jika selama ini ada kesan yang salah bahwa forex faluta asing dianggap masyarakat sebagai cara instan untuk kaya. "Padahal itu sala. Jika itu yang dianggap pasti akan gagal dalam bermain saham," ucap pria yang kini menjadi Dewan Komisaris Jember Forex Education Center (JFEC) ini.

Selasa, 14 Maret 2017

BHISMA PERDANA

Pemuda Organisatoris yang Revolusioner

KESEHARIANNYA tak lepas dari organisasi.Sejak sekolah,Bhisma Perdana sudah aktif berorganisasi.Tak terhitung,berapa organisasi yang pernah dikutinya.Namun setiap

gabung diorganisasi,Bhisma Perdana selalu menjadi pengurusnya.Karena yang diyakini,keseriusan berorganisasi diukur dari kepercayaan menunjuknya jadi pengurus.

Kades yang juga seorang pengusaha muda itu,dipercaya menjadi ketua Bidang di Himpunan Pengusaha muda Indonesia (HIPMI) Jember.Kegemarannya mempelajari seni beladiri

Shorinji Kempo mengantarkannya menjadi ketua umum di cabang Olahraga(Cabor)Kempo Jember tersebut.Bahkan,wadah semua organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda

Senin, 13 Maret 2017

Chamim Tohari, Pelatih Senior Cabor Atletik

Kini susah Cari Atlet Atletik, Kangen Kejayaan Jember

Usianya sudah tak muda lagi. Namun semangatnya untuk terus menggali dan mencari bakat-bakat atletik di Jember patut diacungi jempol. Bahkan, Chamim Tohari harus bekerja keras mencari bibit atlet karena bukan merupakan cabor digemari ana muda.

LINTANG ANIS BENA KINANTI, Jember

ATLETIK sepertinya memang bukan menjadi cabang olahraga yang digemari para remaja dan anak-anak saat ini. Sebagian besar pemuda lebih memilih cabor yang dinilai lebih eksklusif seperti bola basket, sepak bola, atau bola voli. Padahal sebenarnya dasar dari hampir seluruh olahraga semuanya bermuara di atletik.

Karena itulah Chamim Tohari tak pernah lelah mencari bibit-bibit baru dalam cabor atletik. Dirinya yakin berawal dari atletik, niscaya para atlet bisa menguasai dasar-dasar kekuatan fisik yang akan sangat bermanfaat di cabor lainnya.

Sejatinya atletik terdiri dari banyak nomor perlombaan. Mulai dari kategori lari, lompat, dan lempar. Nah, ketiganya sebenarnya bisa dijadikan dasar dan dikembangkan untuk cabor lainnya. "Misalnya sepak bola, pemainnya pasti harus punya kekuatan fisik khususnya lari," tutur Chamim.

Bagi pria kelahiran 12 Mei 1955 ini, atletik bisa disebut sebagai induk dari seluruh cabang olahraga. Dia tak pernah berhenti mengajak para remaja untuk mengikuti perlombaan atletik seperti lari, meskipun mereka bukan dari cabor atletik. "Dasarnya olahraga ada di atletik semua. Dari situ bisa berkembang menjadi kemampuan cabor lain," lanjutnya.