Jumat, 31 Maret 2017

Koptu Hartono,Tentara Nyentrik Yang Berjiwa Seniman

Tampil Total Ketika Jadi Peran Jendral Sudirman

Seni sudah mendarah daging dalam tubuh Hartono.Setiap tampil di pentas,anggota Koramil Kaliwates ini selalu tampil total.Bahkan semua yang berbau kesenian dilakukannya,mulai dari seni tari lukis serta mengkoleksi benda-benda antik.


BAGUS SUPRIADI,Jember

KOPTU Hartono tinggal di perumahan Graha Citra Blok B 12 Kaliwates Jember.Rumahnya mengekspresikan karakter.seniman nyetrik tersebut.Dinding depan rumah dihias dengan interior menarik.Bahkan,diatas rumahnya terdapat hiasan dokar.Melihat depan rumahnya,seperti ada rumah di Bali.Masuk kedalam rumah, berbagai benda antik dikumpulkan di ruang depan.Seperti sepeda onthel kuno,dan lainnya.orang yang datang pun merasa nyaman,dengan sajian benda-benda klasik.

Koleksi Tiga Kardus Busana Drama

Koptu Hartono memang termasuk orang nyentrik.Dia adalah seorang Babinsa di Kelurahan Kepatihan,Koramil Kaliwates,Kesatuan Kodim 0824 Jember.Sepintas,tak ada yang tahu jika terdapat bakat seni dalam dirinya.Namun,saat menelusuri hidup,dialah tentara yang berjiwa seniman.

Dalam Setiap pementasan drama,Koptu Hartono selalu berperan sebagai Jendral Sudirman.Kecintaannya pada pahlawan tersebut tak tertandingi oleh apapun.ada energi yang kuat saat dirinya menerangkan sosok sang Jendral."memakai baju seperti jendral Sudirman,saya sangat menjaga tingkah laku,merokokpun tidak berani,"ucapnya.

Ditemui dirumahnya,pria kelahiran 17 Agustus 1976 itu mengaku sudah menekuni dunia seni sejak masih dibangku SD.Dia sering diajak tampil dalam pekan olahraga dan seni (Proseni)Jawa Timur.Bahkan,tak jarang meraih prestasi dalam event tersebut.

Bakatnya membuat patung dan melukis terus diasah.Saat melanjutkan sekolah di SMP,dia aktif di sanggar teater dan berlatih disana.Kemudian,juga memiliki rutinitas melukis dan menari."Semua yang berbau kesenian saya lakukan waktu itu,"akunya.

Bakat kepemimpinannya diasah di OSIS dan Pramuka.Sejak Kecil,ayah dua anak itu bercita-cita menjadi Tentara."Ketika SMA,saya buat kerajinan patung,dekorasi tanam rumah,main drama,"paparnya.

Hartono pernah meraih juara satu seni patung tingkat Jawa Timur pada Tahun 1988.Saat di SMAN Mumbulsari,dia terus meraih juara dalam Porseni Jawa Timur."Setiap waktu luang,bermain drama,belajar melukis atau menari,"tuturnya.

Lulus dari sana,Hartono ikut lomba Pesta Anak Prestasi yang diselenggarakan Dharma Pertiwi Kodam V Brawijaya.Dia satu-satunya warga Jember terpilih sebagai pelajar berprestasi dan memperoleh beasiswa.

Karirnya di militer di mulai sejak tahu 1979 silam.Meskipun waktu terbatas,Hartono tetap tak bisa lepas dari seni.Jiwanya adalah seni,dan cita-citanya menjadi tentara."Seni itu bebas,tentara terikat,"ujarnya.

Selama 20 tahun menjadi tentara,Hartono sering berpindah tempat,terakhir di Kediri sebelum sekarang di Jember.Di Kediri,dia bergabung dengan berbagai komunitas kesenian.Bahkan,dia melebur denga siapa saja.

Seni lukis,seni ukir,relief taman,drama kolosal,musik,tari ontel benda antik semua menjadi kegiatan rutinnya selain bekerja sebagai tentara.setiap peringatan Hari Ulang Tahun(HUT)Kemerdekaan RI atau HUT TNI.Dia tampil sebagai sutradara pementasannya.

Ketika tugas ke aceh,Hartono menjadi sutradara drama kolosal aceh Untuk memperingati HUT TNI.Saat itu,dia menyamar sebagai warga sipil yang berprofesi sebagai pengemis jalanan.Tak ada orang yang tahu,bahkan komandannya sendiri kalau dia adalah Koptu Hartono.

Sebelum sebagai pemeran Jendral Sudirman,Koptu Hartono sempat datang ke tempat persinggahan Jendral di Goliman Kendiri,dia bertemu dengan juru kunci dan mendengarkan cerita tentang sosok sang Jendral."Di rumah peristirahatan tersebut,saya cari data tentang Jendral yang sabar dan karismatik,saya ijin masuk ke kamarnya,"jelasnya.

Dia merasakan aroma perjuangan Jendral sudirman,setiap tampil sebagai Jendral yang menjadi cikal bakalnya TNI tersebut,Hartono tampil total.Dia melakukan napak tilas waktu gerilnya dari Kediri ke Jogja.Pasukan Jendral melewati jalan terjal selama tujuh bulan.

Di rumahnya,dia memiliki tiga kardus busana drama.Termasuk baju Jendral Sudirman yang dipajang.Dia tidak berani menyalahgunakan baju Jendral Sudirman meskipun bukan aslinya.

Sejak tahun 2003,Koptu Hartono mengumpulkan benda antik sampai sekarang.Bahkan,di tengah kesibukannya,dia juga melukis dan menari.'Berkesenian sudah menyatu dalam diri,pensiun pun tetap nyeni,"ujarnya.

Bakat seni yang dilakukan secara otodiak itu membuat Hartono menjadi sosok yang super.Belajar dari siapapun,dalam melukis,dia sempat dididik oleh Pak kentut.Sekarang juga bergabung dengan Komunitas Perupa Jember(KPJ).

Semua yang dilakukannya untuk terus melestarikan sejarah,merawat budaya dan menjaga ketuhanan NKRI.Dia mengaku tamak dalam dunia seni."Prinsip saya masuk ke semua
kalangan,"pungkasnya.(hdi)

Sumber:Jawa Pos Radar Jember 22 Januari 2017 
disalin oleh :(af)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar