Rabu, 29 Maret 2017

Jangan Buang Ampas Kopi


GRACE Angelica Kurniawan, usianya masih 20 tahun. Muda dan energik. Dia pun juga merespon tagline baru kota kelahirannya itu yakni Bondowoso Republik Kopi. Bukan sebagai petani kopi atau penikmat kopi semata, dia mulai mencari tahu bahwa ampas kopi pun bisa dimanfaatkan.

Keseharian Grace memang bersentuhan dengan kopi dan kopi, maklum saja dia membantu orang tuanya di cafe t5ic-tic di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Olahraga).

Berkat, itulah dia mulai mencoba kopi arabika dari tanah Bondowoso itu, yang bernama arabika java ijen raung. "Kalau gak pernah ngopi arabika dan biasa sachetan, rasanya pasti aneh. Tapi dinikmati lagi dua hingga tiga, kali pasti enak arabika. Ada rasanya kecut-kecutnya, aromanya juga terasa," paparnya.

Sejak boomingnya caf-cafe di Jember, Surabaya, Malang dan beberapa kota besar lainnya, secara tidak langsung Grace bangga menjadi anak Bondowoso. Sbab, banyak diantara pecinta kopi itu tahu bahwa Bondowoso penghasil kopi arabika yang nikmat. Apalagi ada ada nama Bondowoso Republik Kopi (BRK).

Menurut Grace keputusan Bondowoso ada klaster kopi hingga muncul nama BRK adalah tepat. Sebab, mampu menangkap peluang banyak pecinta kopi dan banyak kedai kopi yang menawarkan kopi berkualitas di Indonesia. Apalagi, dari ceritanya kopi di Sumber Wringin, itu dijemur di pinggir jalan dan kontasinya kopi rasa solar. Sehingga, sekarang berkat mengembangkan maksimal dari berbagai pihak mampu menaikan harkat derajad petani kopi di daerah Sumber Wringin dan Sukosari.

Kini Grace makin paham kopi itu kaya manfaat, tak hanya untuk minuman saja. "Ampas kopinya saja itu dimanfaatkan," terangnya. Salon-salon kecantikn ternama pun ada yang memakai bubuk kopi untuk lulur. Bahkan, banyak artikel yang menyarankan jangan buang ampas kopi karena bisa untuk masker wajah. Diantaranya mengencangkan kulit, mencerahkan, dan membantu menghilangkan bekas jerawat. Ada juga ampas kopi juga bisa untuk untuk pupuk, sehingga setelah ngopi ampasnya di buang saja di pot. Jika melihat produk parfum pun juga menawarkan aroma kopi.

Grace pun berharap dengan BRK itu tak hanya banyak kedai kopi di Bondowoso, makin banyak pelaku kopi. Tapi juga kian banyak prioduk kopi selain menjadi bubuk dan minuman saja. "Ada sabun kopi, sampo kopi, lulur kopi, masker kopi, dan parfum kopi ini menjadikan bener-bener BRK," pungkas alumnus SDK Indra Siswa ini. (dwi/wah)
Sumber : Jawa Pos Radar Ijen, 18 Januari 2017
    : (er)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar