Selasa, 04 April 2017

Lewat Batik, lestari Kusuma berdayakan Kaum Difabel

Lebih teliti, Hasil Karya Tak Kalah Kualitas

Merasa trenyuh dengan kondisi kaum difabel, Lestari Kusuma Dewi, 42, mencoba memberdayakan mereka. pengrajin batik tulis di Dusun Tagalsari,, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu ini pun mencoba mengajari anak-anak itu untuk bisa mandiri.

KHAWAS AUSKARNI, jember

SIANG itu, Sofyan Nugraha duduk di teras rumah milik Lestari Kusuma Dewi di Dusun Tegalsari, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu. Dia sedang serius menggores motif batik pada selembar kain putih yang terhampar di hadapannya.

Pekerja lainnya --sekitar sepuluh orang-- seolah tak dihiraukannya. Mungkin saking fokusnya, agar tak salah dalam membatik. Karena membatik butu ketekunan dan kecermatan.

Tekad Band-Band Indie Naikkan Pamor Musik Jember

Lewat Finger, Ramai-Ramai Bikin Album 'Awaken'

Ini bukan komunitas baru. Namun menapak usia 14 tahun, malah cenderung vakum. Eman dengan kondisi inilah Finger yang berisi kumpulan band Indie se-Jember mencetak album ke-8 sebagai momentum kebangkitan.

HADI SUMARSONO,Jember

"Ini bisa ironi. Makin lama (komunitas) ini sepertinya kok makin melempem. Musisi nggak boleh loyo. Harus penuh spirit menuangkan ide-ide seninya," cetus Mungki Krisdianto, salah satu tokoh di komunitas Finger, kemarin.

Senin, 03 April 2017

Geppsi, Inisiatif Sosialisasi Pendidikan Inklusi di Jember

Swadaya Anggota,Menyasar Sekolah Terpencil di pelosok Desa

Meski aturan hukum yang menjamin hak-hak kelompok difabel sudah diatur,pendidikan untuk anak - anak berkebutuhan khusus kurang optimal.Sekelompok dosen berinisiatif untuk membantu pelaksanaan pendidikan inklusi.Mereka memulai dari pelosok desa.

ADI FAIZIN,Jember

Sejak 3 Desember 2016,Jember telah memiliki perda Disabilitas yang berusaha menyempurnakan produk hukum sejenis yang berlaku sebelumnya.Perda yang disahkan bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional itu,salah satunya mengatur tentang pelaksanaan pendidikaan Inklusi.Yakni sekolah yang menggabungkan pendidikan untuk siswa dari anak berkebutuhan khusus(ABK)dengan siswa reguler.

Pasar Malam, Komunitas Penulis Pemula Mahasiswa Fisip Unej

Rutin Evaluasi Tulisan Sambil Nongkrong di Warung Kopi

Mahasiswa harus mampu menunjukkan kemampuan intelektualitasnya. Salah satunya dengan tulisan. supaya budaya menulis bisa kembali bangkit, para mahasiswa di Fisip Unej membentuk komunitas Pasar malam. Seperti apa?

RULLY EFENDI, Jember

PASAR Malam. Begitu nama komunitas penulis yang digagas para mahasiswa Fisip Unej. Sengaja memilih nama Pasar Malam, supaya menyamai filosofi yang memiliki arti ramai dan beragam. Seperti harapan mereka, komunitasnya bisa menjadi rujukan para penulis pemuda di Jember.

Sabtu, 01 April 2017

Ketimbang Ngemis, Komunitas Sosial Sadarkan Gerakan Anti-Mengemis

Bantu Puluhan Warga Keterbatasan dengan Kembangkan Usaha Baru

Aksi sosial kini bukan hanya dilakukan oleh lembaga, namun juga masif dilakukan oleh netizen (julukan masyarakat pengguna media sosial internet). Seperti Ketimbang Ngemis, yang namyak masyarakat berketerbatasan untuk tidak mengemis.

RANGGA MAHARDIKA, Jember

KAFE di bawah Jembatan Mastrip kemarin tampak cukup meriah dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya. Sejumlah masyarakat utamanya anak muda tampak berkumpul dengan mengenakan seragam hitam-hitam.

Mulai Gagas Wisata Arsip


LUMAJANG - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang terus benah-benah. Jika perpustakaan akan didesain cafe baca, arsip akan mencontoh yang ada di Pemprov Jawa Timur.

Memang, banyak yang gagal paham soal arsip. Arsip yang merupakan rekaman, dokumen atau catatan otentik dari aktivitas ini sering dipandang sebelah mata. "Kabid Kearsipan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang.

Mantan Kabid di Dinas Koperasi dan UKM Lumajang ini menjelaskan, padahal arsip memiliki nilai yang tinggi dan vital. Kasus-kasus sengketa tanah misalnya. Kekalahan disebabkan oleh ketiadaan dokumen yang menjadi bukti otentik kepemilikan lahan. Jika arsip hilang, dia menegaskan bahwa aset juga bisa melayang.

Mohammad Yusuf Riski,Hampir Mati setelah Digigit King Cobra

Sekarang Dikenal sebagai Pawang Ular

Bagi sebagian orang,ular adalah hewan melata yang menakutkan.Tetapi,bagi Mohammad Yusuf Riski,ular tak ubahnya sahabat.

KHAWAS AUSKARNI,Jember

MOHAMMAD Yusuf Riski menunjukkan luka bekas gigitan ular di bahu kanannya.Sekitar Juni lalu dia hampir meregang nyawa setelah bisa ular king kobra yang menggigitnya melemahkan sistem sarafnya.

 Sesaat setelah digigit ular ,dia merasakan sesak napas yang luar biasa.Pandangan mata menjadi kabur beberapa saat kemudian.Akhirnya dia pingsan.Beberapa kawannya