Sabtu, 25 Maret 2017

YENNY TRIANA (OWNER X.O.X.O BOUTIQUE)

Makanan dan Baju Khusus Imlek

  TRADISI kumpul kaluarga yang biasa di gelar pada malam tahun baru Imlek juga dilakukan oleh Yenny Triana. Biasanya, pada malam tahun baru, Yenny beserta suami dan dua putra-putrinya akan berkumpul bersama keluarga besar suami di salah satu rumah kerabat mereka. Setelah itu, keesokan paginya dirinya berkunjung dan kembali berkumpul bersama keluarga besarnya.

Inilah yang menjadi makna terbesar bagi Yenny, yaitu keakraban dan kerukunan dalam keluarga besar. Setiap tahun, para anggota keluarga sama-sama membawa masakan khas Tionghoa untuk kemudian di makan bersama-sama. "Semua saudara nanti janjian, pada mau bawa apa. Saya biasanya kebagian bawa minuman dan dessert," ungkapnya.
Hal tersebut, kata dia, sengaja dilakukan agar tidak membebani para orang tua yang menjadi tuan rumah di acara tersebut. Selain itu tradisi saling berbagi masakan ini juga membuat keakraban mereka semakin erat. "Jadi lebih terasa suasana kekeluarganya," lanjut kelahiran 7 Maret 1997 tersebut.

Berbeda halnya dengan tradisi di keluarga sang Ibunda, Yenny mengaku ada satu makanan khas yang selalu disajikan kepada keluarga jika berkunjung ke tempat ibu mertuanya.

Makanan tersebut adalah tongong  atau sejenis bihun yang selalu ada di meja makan setiap perayaan tahun baru Imlek. "Setiap kali kita berkunjung kekeluarga yang dari ibu mertua, tongong ini selalu ada di setiap rumah. ini sudah jadi semacam tradisi yang dianut oleh keluarga," tuturnya.

Tak hanya makanan, Yenny dan Yuri, sang suami, juga memiliki tradisi busana yang selalu mereka gunakan setiap merayakan Imlek. Di keluarga besarnya sudah menjadi kepercayaan bahwa setiap orang harus mengenakan baju bernuansa merah. Sebab, warna itu melambangkan hoki atau keberuntungan.

Sebaliknya, lanjut dia, sebisa mungkin jangan mengenakan pakaian berwarna putih yang melambangkan rasa berkabung. "Makanya dalam Tionghoa kalau ada acara-acara nggak boleh pakai putih, biasanya pakai pakaian warna merah atau emas yang melambangkan hoki dan kemakmuran," papar ibu dari Nicholas Ganda Wijaya dan Fayqueeta Ganda Wijaya tersebut.

Agar suasana makin meriah, terkadang Yenny juga menghias rumahnya dan rumah kerabatnya dengan berbagai macam dekorasi dan ornamen Imlek. Seperti pohon sakura berwarna merah dan kuning, atau hiasan Imlek yang diletakkan di beberapa sudut ruangan. "Tapi sekarang kayaknya nggak bisa, soalnya banyak di pesan sama instansi," ujarnya sembari tertawa.

Namun demikian, hal tersebut tak jadi masalah besar. Bagi Yenny, yang terpenting adalah momen kebersamaan yang dirasakan bersama keluarga. "Yang paling berkesan adalah ketika berkumpul dan saling mengucapkan selamat tahun baru serta saling mendoakan di hari pertama tahun baru," pungkasnya. (lin/har)


Sumber Radar Jember 28 Januari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar